Capek kerja seharian atau mungkin pusing karena masalah kehidupan, kamu bisa nonton film drama Korea di bawah. Ada 10 film yang semuanya meraih rating rata-rata 8.7 hingga 8.9 dari 10.
Genrenya semua beragam, ada drama romantis, komedia, action, bahkan horor. Semua daftar film drakor di bawah sudah meraih beberbagai penghargaan dan list Award juga sudah disusun di bawah.
Untuk mengawali artikel ini, 5 drama Korea ini bisa Anda tonton terlebih dahulu. Seperti Miracle in Cell No. 7 yang akan membuat Anda nangis atau sedih karena kasus tuduhan pelecehan seksual terhadap pria tua oleh seorang jenderal.
Kalau tidak suka melodrama, ada juga Train to Busan yang menceritakan tentang seorang ayah dan anak yang berusaha menyelamatkan diri dari segerombolan zombie.
Di tengah-tengah ketidakberdayaan mental, nasib buruk menimpa Lee Yong Go dengan dituduh melakukan pemerkosaan terhadap anak seorang komisaris jenderal polisi. Padahal kejadian sebenarnya yang tidak diketahui oleh orang adalah karena sebuah kecelakaan.
Tuduhan palsu itu membuatnya harus berpisah dengan putri kesayangannya, Ye Sung, dan terpaksa mendekam di penjara serta tanpa diketahui kapan bisa bertemu dengan putrinya, karena dia divonis hukuman mati. Namun nasib baik masih bersama Lee Yong Go ketika bertemu dengan beberapa narapidana di dalam penjara.
Mendengar ceritanya, tidak hanya teman narapidannya yang berbelasungkawa tapi juga termasuk kepala penjara. Mereka membantu Lee Yong Go untuk bertemu kembali dengan putrinya dengan berusaha membuktikan ketidakbersalahannya.
Tapi sayang sekali, upaya itu gagal karena konspirasi jahat. Pada akhirnya Lee Yong Go dihukum mati, tapi beberapa tahun kemudian, Ye Sung tumbuh menjadi pengacara hebat dan membersihkan nama baik ayahnya.
Award | Category |
---|---|
49th Paeksang Arts Awards | Grand Prize for Film |
7th Mnet 20’s Choice Awards | 20’s Movie Star |
Nasib buruk menimpa seorang gadis kecil bernama So-won dalam film Hope. Dia dilecehkan oleh seorang pria asing di sebuah toilet umum dengan akibatnya mengalami luka serius sampai operasi. Yang lebih parah, dia juga mengalami trauma dan gangguan psikologis berat. Tentu saja orang tua So-won, Dong-hoon dan ibunya Mi-hee, adalah orang sedih kedua karena pelecehan itu menimpa anaknya sendiri.
Keluarga mereka hancur bahkan So-won menolak bertemu orang tuanya. Tapi Dong-hoon dan ibunya Mi-hee tidak berhenti berharap dan berusaha menghibur anaknya yang sudah kehilangan tawa itu. Berkat kasih sayang orang-orang di sekelilingnya, kondisi So-won perlahan-lahan membaik.
Film drakor ini sebenarnya merupakan sebuah kritik keras terhadap sistem keadilan di Korea Selatan serta di semua negara di mana anak-anak mengalami pelecehan seksual dan pelaku yang tidak menerima hukuman setimpal.
Award | Category |
---|---|
34th Blue Dragon Film Awards | Best Film (Hope 2013) |
Best Supporting Actress (Ra Mi-ran) | |
est Screenplay (Jo Joong-hoon, Kim Ji-hye) | |
33rd Korean Association of Film Critics Awards | Best Actress (Uhm Ji-won) |
Korean Film Actor’s Association | Top Film Star Award (Uhm Ji-won) |
Setelah bercerai dengan istrinya, Seok-Woo dan anaknya, Su-an, pergi ke Busan untuk bertemu dengan ibunya yang sedang sakit. Di saat mereka menaiki kereta menuju Busan, seorang wanita dengan luka bekas gigitan zombie masuk ke dalam rombongan dan akhirnya menginfeksi para penumpang.
Ternyata bukan hanya terjadi di kereta saja, tapi seluruh Korea Selatan. Ibunya Seok-Woo menelpon dan berkata bahwa dirinya sudah digigit zombie dan berharap dia akan selalu menjaga cucunya.
Mereka terus berjuang dari kejaran zombie walaupun setiap perjalanan seperti akan mati berkali-kali. Akhirnya mereka selamat karena ditemukan para tentara dan berkumpul dengan orang-orang yang selamat. Film action drama Korea ini sangat layak ditonton dan tentunya sangat menegangkan.
Award | Category |
---|---|
Blue Dragon Film Awards | Audience Choice Award for Most Popular Film |
Fangoria Chainsaw Awards | Best Foreign-Language Film |
Korean Association of Film Critics Awards | Technical Award |
Chunsa Film Awards | Special Audience Award for Best Film |
Film A Taxi Driver (2017) menceritakan tentang sebuah pemberontakan di Gwangju. Cerita berawal ketika Man-seob, supir taksi, mengantar penumpang yang bernama Jürgen ‘Peter’ Hinzpeter ke Gwangju. Man-seob tidak tahu kalau kliennya adalah seorang jurnalis yang ingin melaporkan pemberontakan.
Sesampainya di sana, dia dan Peter bertemu dengan seorang siswa. Mereka naiki pickup di mana mereka akan pergi ke tempat kejadian. Di sana dia akhirnya menyadari situasi yang sebenarnya. Tragedi protes di kantor Gubernur itu menimbulkan banyak korban. Karena sudah di sana, mau tidak mau, Man-seob juga ikut terlibat.
Suatu malam, saat sebuah stasiun televisi dibom, Man-seob dan rekannya pergi kesana. Sampai di tempat, ternyata ada petugas yang mengenali Peter, akhirnya mereka memutuskan lari dari kejaran petugas. Salah satu temannya yang bernama Jae-sik malam itu tertangkap dan mati. Sedangkan Peter berbaring di rumah sakit.
Award | Category |
---|---|
26th Buil Film Awards | Best Film (A Taxi Driver) |
21st Fantasia International Film Festival | Best Film (A Taxi Driver) |
54th Grand Bell Awards | Best Planning (A Taxi Driver) |
37th Korean Association of Film Critics Awards | Top 10 Films (A Taxi Driver) |
Seperti judulnya, film ini menceritakan sebuah keluarga yang layaknya parasit, yang memakan dan mengambil sebuah keluarga kaya untuk diri mereka sendiri. Mereka adalah keluarga Kim yang mengambil alih keluarga Park.
Pada awalnya, keluarga Kim sangat miskin dan mereka hidup di apartemen semi-bawah tanah yang kecil dan kumuh. Mereka bekerja sebagai penglipat kotak pizza dengan hasil yang sangat minim. Namun suatu hari, kesempatan datang untuk mereka ketika salah satu kerabat keluarga Kim, Min-hyuk (Park Seo-joon), memberikan kesempatan menghasilkan uang tambahan dengan menjadi guru les privat di keluarga Park yang kaya raya.
Setelah Ki-Woo menerima tawaran dan mulai bekerja di sana, mereka perlahan-lahan memasukkan satu-persatu anggota keluarganya dengan nama samaran (saling tidak mengenal) ke keluarga Pak dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Hingga akhirnya, mereka berhasil mengambil alih keluarga itu, bahkan ibu/nyonya keluarga Park dijadikan sebagai asisten rumah tangga.
Award | |
---|---|
Palme d’Or | Skenario Terbaik |
Blue Is the Warmest Color | Film Berbahasa Asing Terbaik |
Nah, pada subbab ini adalah kumpulan drama yang lebih ke arah penjuangan hidup, baik untuk keluarga yang menjadi kepala keluarga, persahabatan, dan cerita supernatural yang berhubungan dengan akhirat dan malaikat. Agar tidak penasaran, tentunya kamu harus menonton drama ini.
Kang In-ho pergi ke kota Mujin di Provinsi Jeolla Utara untuk mengajar di sebuah sekolah. Dia berkenalan dengan kepala sekolah, kepala administrasi, dan guru-guru lainnya. In-ho semangat sekali karena sebentar lagi akan mengajar siswa. Namun bukan bahagia, dia terkejut karena kondisi siswa yang cenderung diam.
Kang In-ho terus berusaha berinteraksi dengan murid, mencoba berbagai cara agar para murid terbuka padanya. Ketika para murid bersedia bicara, waktu itulah Kang In-ho lebih terkejut lagi dengan keadaan mereka yang disebabkan oleh sekolah itu.
Mereka mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual oleh para guru, utamanya kepala sekolah dan kepala administrasi. In-ho mencoba melaporkannya kepada polisi, tapi kasus mereka langsung ditutup seolah para guru dan pihak pemerintah (polisi dan jaksa) sudah lama bekerja sama.
Di tengah perjuangan itu, salah satu siswi Min-su terbunuh karena menolak ajakan tidur bersama dari salah satu guru sekolahnya. Bahkan ketika kasus kematiannya sampai ke pemerintah dan melakukan demonstrasi, polisi mengusir para siswa dengan gas peluit.
Seorang mantan agen rahasia inteligen Korea Selatan bekerja sebagai pegadaian. Orangnya pendiam dan tidak punya teman kecuali So-mi yang satu lingkungan dengannya. Ibu So-mi adalah seorang penyanyi bar dan pecandu narkoba.
Hari-hari tenang Cha Tae-sik berakhir ketika ibunya So-mi, Hyo-jeong, menyembunyikan tas berisi narkoba di tokonya yang dia curi dari seorang bandar. Lalu antek-antek Jong-seok datang dan menyiksa Hyo-jeong untuk mengungkap di mana tas tersebut. Setelah tahu di mana, mereka pergi ke toko pegadaian dan memulai keributan, sayangnya mereka langsung kalah oleh Cha Tae-sik.
Suasana tidak berhenti bahkan tambah rumit ketika Hyo-jeong mati dengan organ-organ tubuhnya yang hilang, terus So-mi juga diculik. Alasan ini karena Tae-sik tidak bisa mereka kalahkan. Tidak ada pilihan lain, dia mulai bersikap selayaknya agen rahasia inteligen dan memberantas antek-antek pengedar narkoba bahkan bosanya, Jong-seok, juga terbunuh.
Award | Category |
---|---|
(19th) Buil Film Awards | Special Award (Buil Independence Judge) |
(19th) Philadelphia Film Festival | Graveyard Shift Special Mention |
(31st) Blue Dragon Film Awards | Box Office Award |
(2nd) Korean Wave Industry Awards | Popular Culture Award (Film section) |
(13th) Director’s Cut Awards | Best Production: Opus Pictures (Lee Tae-heon) |
(11th) National Assembly Society of Popular Culture & Media Awards (Korea) | Movie of the Year |
Film Sunny mengisahkan persahabatan siswi-siswi di sebuah sekolah kota Seoul. Toko utamanya adalah Na-Mi (Shim Eun-Kyung), siswi pindahan dari kota kecil. Dia memulai persahabatan ketika diperlakukan dengan kasar dan sekolompok gadis datang menolongnya.
Peristiwa itu tak terlupakan baginya, karena waktu itulah teman-teman yang sangat setia bersama-sama bersumpah setia satu sama lain dan selalu bersama. Tapi peristiwa tak mengenakkan terjadi ketika hari festival sekolah yang membuat mereka melanggar sumpah. Grup yang diberi julukan Sunny itu dalam sekejap bubar.
Setelah dua puluh tahun kemudian, Na-Mi yang sudah berkuluarga dan diberi seorang putri bertemu temannya Chun-Hwa (Jin Hee-Kyung) di rumah sakit karena mengidap kanker ganas. Chun-Hwa meminta untuk terakhir kalinya padanya agar anggota Sunny berkumpul lagi.
Award | Category |
---|---|
19th Korean Culture and Entertainment Awards | Grand Prize (Daesang) for Film |
4th Style Icon Awards | Content of the Year |
Film ini menceritakan sosok lelaki yang bernama Deok-soo yang mau tidak mau menjadi kepala keluarga, setelah ayahnya pergi mencari adiknya, Mak-soon, yang hilang. Hidupnya bisa dibilang kacau dan naik turun. Pertama hidup dalam masa perang. Kemudian pindah ke pelabuhan busan, di sana dia membuka sebuah toko barang impor.
Beberapa tahun kemudian, tokonya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan keluarganya seperti adiknya yang sedang kulih di universitas. Akhirnya, Deok-soo bersama temannya pergi ke Jerman bekerja sebagai Gastarbeiter (pekerja tamu) di tambang batu bara.
Dia betemu dengan Yeong-ja yang sesama orang Korea, kemudian mereka menikah dan dikarunia anak setelah kembali ke Korea. Namun demi mewudukan mimpi adik perempuannya yang ingin pernikahan besar, dia bekerja sebagai tentara di Vientnam. Beberapa tahun kemudian setelah kembali ke Korea, Daek-soo bertemu dengan adik perempuannya yang hilang di program siaran TV.
Award | Category |
---|---|
20th Chunsa Film Art Awards | Special Audience Award for Best Film |
17th Udine Far East Film Festival | Audience Award |
24th Buil Film Awards | Buil Readers’ Jury Award |
35th Korean Association of Film Critics Awards | Top 10 Films of the Year |
52nd Grand Bell Awards | Best Film |
Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya yaitu Along with The Gods: The Two Worlds. Filmnya menceritakan tentang 3 malaikat yang membantu Kim Soo Hong yang akan menghadapi pengadilan akhirat agar bisa berinkarnasi.
Tapi sayangnya, Kim Soo Hong malah membuat kerusuhan di dunia bawah dan membuat tiga malaikat yang membantunya kehilangan posisinya di akhirat dan dia juga berisiko kehilangan kesempatan berinkarnasi.
Alur ceritanya maju mundur sehingga penonton harus lebih jeli agar bisa paham. Tentunya agar lebih paham, harus nonton film sebelumnya yaitu Along with The Gods: The Two Worlds, karena keduanya merupakan film sekuel.
Begitulah 10 drama Korea rating 8.9/10 yang wajib kamu tonton. Narasi dari semua film yang disebutkan di atas sangat berkesan. Selamat menikmati.